Langsung ke konten utama

MENDIDIK JIWA WIRAUSAHA PADA ANAK



Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membiasakan anak-anak pandai dalam berwirausaha. Karena hampir 50% waktu anak berada di sekolah, terutama sekolah yang menerapkan fullday school, kegiatan yang bisa menggali potensi anak dalam berwirausaha bisa dilakukan. Karena ada banyak waktu bagi siswa untuk melakukan kegiatan berwirausaha tersebut.
Di balik kesuksesan para pengusaha saat ini, tidak terlepas dari peran orang tua, dan sekolah yang sejak dini sudah mulai memberikan semangat berwirausaha. Hal ini sudah dilakukan oleh SDIT Al Ittihad melalui program kegiatan rutinnya “Bussiness Day”. Contohnya seperti yang sudah dilakukan oleh siswa-siswa kelas 4C SDIT Al Ittihad. Hari Jumat sebagai hari terakhir siswa sekolah, sehubungan dengan liburnya siswa kelas 1 s/d 5 pada minggu depannya karena adanya ujian sekolah, maka mereka sepakat mengadakan proyek untuk berwirausaha di sekolah.
Dengan memanfaatkan uang kas kelas yang ada, mereka mengelola uang tersebut untuk dijadikan usaha minuman sehat berupa sup buah. Beberapa siswa ditunjuk menjadi petugas intinya, seperti menyediakan bahan, alat dan memilih salah seorang temannya menjadi kasir. Akhirnya proyek kelaspun digulirkan di halaman sekolah, pada hari Jumat tanggal 17 April 2015 silam. Transaksi jual beli sudah dimulai pada pukul 09.00 wib hingga pukul 10.30 wib, dengan izin guru kelasnya. Karena kegiatan ini juga berkenaan dengan pembelajaran di kelas, yaitu tema Makanan sehat & bergizi, guru kelas turut serta mengkoordinir dan memantau siswa di lapangan. Alhamdulillah, pembelajaran wirausaha siswa berjalan dengan sukses dan lancar. Walaupun keuntungan dari usaha ini tidak terlalu besar, namun anak-anak kelihatan sangat antusias dan gembira, karena dagangan mereka habis, terjual. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dalam memupuk dan mendidik jiwa wirausaha siswa sejak dini, diantaranya adalah melatih ketrampilan emosional siswa, seperti kata peneliti psikiatri anak dari New York University Langone's Child Study Center, Andrea Vazzana, (Viva.com) "Ini semua tentang membentuk perilaku anak. Keterampilan emosional sangat penting dan membantu anak menjadi lebih baik,"
Selain  dari pada itu, kegiatan yang melibatkan siswa secara langsung dalam berwirausaha juga dapat melatih siswa untuk terbiasa memecahkan masalah secara efektif, membantu siswa belajar dari kegagalan, yang menjadi pengalaman berharga bagi diri mereka selanjutnya. Serta melatih siswa berani dan percaya diri dalam mengambil keputusan, dan menumbuhkan keahlian dalam menghadapi tantangan maupun resiko. Yang tidak kalah pentingnya yaitu mengajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik. Semoga dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini, bisa menggali potensi dan ide-ide kreatif anak.

Penulis          Delta Nia, S.Pd, M.Pd
Professional Teacher

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Pendidikan

KURIKULUM 2013 MENDORONG GURU UNTUK KREATIF DALAM MENGHIAS KELAS Oleh: Delta Nia Guru Kelas  di SDIT Al Ittihad Rumbai             Kelas yang indah dan nyaman adalah idaman bagi setiap guru dan siswa. Bahkan orangtua maupun wali muridpun tentu akan senang dan bahagia jika anak-anaknya berada di kelas yang nyaman, bersih dan indah. Kelas yang indah dan bersih tentulah sangat dibutuhkan, apalagi bagi guru-guru kelas yang terlibat di dalamnya. Kadangkala, sebuah kelas yang nyaman, tidak terlepas pengaruhnya dari campur tangan guru kelasnya. Guru kelas yang kreatif dan inovatif senantiasa berusaha mencari solusi apa saja, dan bagaimana caranya supaya dapat menciptakan sebuah kelas yang nyaman, yang tentu saja disukai oleh siswa-siswanya.             Munculnya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, telah mendorong para guru untuk mulai memikirkan cara pengaplik...

KPI SEKOLAH

Apakah itu KPI? Dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah di Indonesia, barangkali KPI adalah sebuah istilah yang belum begitu popular. KPI adalah Key Performance Index , yaitu sebuah sistim yang sistematik untuk mencapai tujuan atau prestasi yang terukur yang bertujuan melihat kinerja seseorang atau organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Bagi sebuah sekolah atau lembaga pendidikan KPI menjadi ukuran untuk menentukan hasil dan tujuan dalam mencapai visi dan misi sekolah. Langkah sistematik dalam sebuah KPI dimulai pertama-tama dengan mereview kembali masalah yang terjadi melihat dari data-data. Selanjutnya mencari dan menetapkan masalah berdasarkan prioritas. Menganalisa masing-masing masalah dengan RCA (root cause analize) menggunakan 5W atau why-why analisis. Setelah masalah ditemukan baru kita dapat menentukan cara penyelesaiannya. Selanjutnya dilaksanakan dengan hasil berupa target dan tujuan yang dapat diukur. Tujuan dari KPI bagi sekolah atau lem...

My Daughter...