Langsung ke konten utama

Artikel Pendidikan


KURIKULUM 2013 MENDORONG GURU UNTUK KREATIF
DALAM MENGHIAS KELAS

Oleh: Delta Nia
Guru Kelas  di SDIT Al Ittihad Rumbai


            Kelas yang indah dan nyaman adalah idaman bagi setiap guru dan siswa. Bahkan orangtua maupun wali muridpun tentu akan senang dan bahagia jika anak-anaknya berada di kelas yang nyaman, bersih dan indah. Kelas yang indah dan bersih tentulah sangat dibutuhkan, apalagi bagi guru-guru kelas yang terlibat di dalamnya. Kadangkala, sebuah kelas yang nyaman, tidak terlepas pengaruhnya dari campur tangan guru kelasnya. Guru kelas yang kreatif dan inovatif senantiasa berusaha mencari solusi apa saja, dan bagaimana caranya supaya dapat menciptakan sebuah kelas yang nyaman, yang tentu saja disukai oleh siswa-siswanya.
            Munculnya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, telah mendorong para guru untuk mulai memikirkan cara pengaplikasiannya dan penerapannya di kelas. Kurikulum ini menempatkan hasil karya siswa sebagai salah satu komponen yang harus senantiasa dijaga, dirawat, dikumpulkan, dipajang dan disimpan dalam bentuk portofolio siswa.  Banyak manfaat yang kita rasakan, ketika kita sudah mulai bisa memahami makna dan tujuan dari Kurikulum ini, terutama ketika kita mulai harus mencoba mempraktekkannya, ternyata kurikulum ini mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti, telaten dan rajin dalam mengumpulkan hasil pekerjaan siswa di kelas. Hasil pekerjaan siswa tersebut bisa kita manfaatkan sebagai pajangan untuk hiasan kelas yang menarik, selain manfaatnya yang sangat besar dalam memotivasi siswa untuk berkarya, pekerjaan siswa juga bisa meringankan para guru kelas dalam membuat hiasan kelas yang menarik. Selain daripada itu, keuntungan mengumpulkan hasil karya siswa juga  telah membawa kita untuk senantiasa melakukan penghematan energi, yaitu hemat dalam penggunaan bahan, pemakaian bahan-bahan yang bisa didaur ulang dan hemat tenaga, contohnya kertas dan hemat tenaga kita tidak memerlukan waktu yang khusus membuat pernak-pernik hiasan kelas, karena sudah diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Dan lagi semua bahan yang kita gunakan  tersebut adalah bahan yang dipakai siswa dalam belajar. Pokoknya banyak lagi manfaatnya yang justru meringankan kerja guru, namun mampu membuat guru menjadi lebih kreatif dan bijaksana dalam mengelola kelasnya.
            Referensi berikut ini, barangkali bisa menjadi bahan pertimbangan maupun ide bagi para guru kelas terutama yang mengajar di SD, untuk bisa lebih kreatif dan inovatif menciptakan suasana lingkungan kelas yang nyaman, bersih dan indah. Selain kita bisa menerapkan kurikulum 2013 dengan bijaksana dan profesional, kelas dan siswa pun akan merasa puas, betah dan senang berada di dalam kelasnya. Dan tentu saja dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar.
            Pertama-tama, marilah kita tata susunan tempat kita akan memajang hasil karya siswa. Pilihlah karya-karya yang terbaik, tempatkan karya-karya tersebut pada bagian paling atas, susun sedemikian rupa hingga space yang dipakai dapat dihemat, dan bisa dipakai untuk hasil karya yang lain. Lihat gambar.

            Siapkan juga map untuk masing-masing siswa, sebagai tempat hasil pekerjaan siswa, pajangan yang sudah dipajang beri batas waktu, misalnya paling lama dipajang selama 1 semester, semester berikutnya ganti pajangan pekerjaan siswa dengan yang baru, agar tercipta suasana baru di dalam kelas. Ketika acara pembagian rapor, kumpulkan semua karya siswa yang dipajang di papan pajangan kelas dan masukkan ke dalam folder yang disiapkan tadi, maka jadilah portofolio siswa untuk 1 semester. Apabila sudah dinilai oleh guru, berikan portofolio siswa tersebut ke orang tua siswa, agar bisa dijilid menjadi satu. Jadikan sebagai hasil kerja siswa selama mereka menempuh pendidikan di Sekolah Dasar, simpan dengan rapi, suatu saat ketika mereka telah menyelesaikan sekolahnya, hasil karya mereka di SD masih bisa mereka lihat sebagai kenang-kenangan yang indah. Wow…keren khan..
            Nah, teman-teman sesama guru kelas, mari kita ciptakan kelas yang indah dan menarik agar suasana nyaman benar-benar terasa di kelas kita, sehingga anak didik kita betah untuk belajar di dalam kelas, kitapun sebagai guru akan semangat memberikan pengajaran kepada anak didik kita, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga perjuangan para guru untuk menciptakan generasi yang terampil, berwawasan luas dan inovatif dihitung sebagai ladang amal kita kelak di akhirat…amin,,,
Jadi ingat lagu Kurikulum 2013 ketika ikut pelatihan K-13 kemarin…ini lo lagunya, iramanya seperti lagu “Tenda Biru” yang dinyanyikan oleh Desy Ratnasari. Masih ingatkan..?
Tanda Baru
Tak sengaja lewat depan kelasmu
Kumelihat ada tanda baru
Dihiasi gambar dan puisi
Ku bertanya karya siapa ini
                Kupercaya hasil murid kreatif
                T’lah diajar guru yang inovatif
                Yang membuat murid menjadi aktif
                Sehingga kelas menjadi atraktif
Tanpa menunggu printah dari atasan
Kau coba ide tanpa menjadi beban
Tak banyak cakap kau buat murid senang
Kau kreasikan pembelajaran terkenang
                Kau yakin itu sepenuh hati
                Untuk membangun generasi nanti
                Tak lelah jua kau berkreasi
                untuk penuhi panggilan profesi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KPI SEKOLAH

Apakah itu KPI? Dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah di Indonesia, barangkali KPI adalah sebuah istilah yang belum begitu popular. KPI adalah Key Performance Index , yaitu sebuah sistim yang sistematik untuk mencapai tujuan atau prestasi yang terukur yang bertujuan melihat kinerja seseorang atau organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Bagi sebuah sekolah atau lembaga pendidikan KPI menjadi ukuran untuk menentukan hasil dan tujuan dalam mencapai visi dan misi sekolah. Langkah sistematik dalam sebuah KPI dimulai pertama-tama dengan mereview kembali masalah yang terjadi melihat dari data-data. Selanjutnya mencari dan menetapkan masalah berdasarkan prioritas. Menganalisa masing-masing masalah dengan RCA (root cause analize) menggunakan 5W atau why-why analisis. Setelah masalah ditemukan baru kita dapat menentukan cara penyelesaiannya. Selanjutnya dilaksanakan dengan hasil berupa target dan tujuan yang dapat diukur. Tujuan dari KPI bagi sekolah atau lem...

MERAJUT ACARA PERPISAHAN YANG BERMAKNA

Acara perpisahan sudah menjadi salah satu budaya di sekolah. Mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), sekolah di negeri ini selalu mengadakan acara perpisahan. Jika kita amati, sebagian besar sekolah tersebut, mengisi acara perpisahan untuk siswanya dengan hiasan panggung yang gemerlap, menyewa gedung yang mahal, atau dengan istilah yang modern yaitu Gathering Together dan sebagainya. Setelah itu, penampilan siswapun diadakan, dan mereka yang memiliki bakat dalam menyanyi, menari maupun pidato semua bisa tampil di ajang tersebut. Bahkan, sebagian besar siswa-siswa di SMA dan SMP tersebut kadang  merayakan hari perpisahannya dengan corat-coret baju, berkonvoi ria di jalan raya, yang mengakibatkan para pengendara sangat terganggu dengan ulah mereka. Demikianlah fenomena yang sering kita jumpai. Apakah dengan acara perpisahan tersebut sebagai wujud rasa syukur mereka, karena telah berhasil ...