Langsung ke konten utama

SUDAHKAH KITA MENJADI GURU YANG MULIA?

Wahai para pendidik generasi bangsa ini, sudahkah kita menjadi guru yang mulia. Sosok guru yang digugu dan ditiru. Sudahkah kita menjadi guru yang mulia, ketika profesi sebagai guru sudah disandang. Guru yang mulia, adalah guru yang didamba dan dicintai oleh siswa-siswanya. Sebelum kita memutuskan untuk menjadi seorang guru, hendaklah kita senantiasa intropeksi diri sendiri. Sudahkah kita memiliki karakter sebagai guru yang mulia, baik di mata keluarga, di mata siswa, di mata orang tua/wali murid maupun di mata masyarakat.
Menurut kamus Wikipedia, kata Guru berasal dari bahasa sansekerta yang secara harfiahnya adalah "berat" yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, kata guru umumnya mempunyai makna merujuk kepada pendidik yang professional, dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Itulah sederet panjang makna guru. Jika disimpulkan, tugas sebagai guru adalah tugas yang berat untuk menjadi pendidik yang professional. Sudahkah selama ini kita memahami, dan mengamalkannya? Sebagai seseorang yang berprofesi sebagai guru, kadangkala ada yang memberi dukungan positif namun tidak sedikit pula yang memandang sebelah mata profesi ini. Namun, Nabi besar kita Muhammad SAW adalah juga seorang guru. Beliau selalu mengajar dan mendidik para sahabatnya dengan menunjukkan contoh dalam sikap maupun tingkah laku dalam setiap aspek kehidupannya. Oleh sebab itu, sudah selayaknya Rasulullah kita dipanggil sebagai guru sepanjang zaman. Rasulullah juga ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah telah berhasil membuktikan bahwa beliau berhasil mendidik para sahabat beliau menjadi golongan yang dikagumi dan dirahmati Allah. Sebelum mengajar, seseorang tentu saja perlu menggali dan mengasah ilmunya terlebih dahulu. Karena tugas seorang guru dalam mendidik seseorang adalah  ketika seseorang tersebut tidak bisa atau tidak tahu apa-apa menjadi orang yang tahu, mengubah akhlak dan budi pekerti seseorang dari yang tidak baik menjadi anak yang berbudi pekerti.
            Guru juga harus memberikan sikap suri tauladan yang baik, memberikan contoh yang mulia kepada peserta didiknya dengan amalan dan tingkah lakunya sehari-hari. Oleh karena itu seorang yang sudah memutuskan untuk memilih profesi sebagai guru, hendaklah menyadari bahwa tugas dan tanggung jawabnya tidak mudah. Dia harus mampu menyampaikan ilmu dengan bijaksana dan ahli dalam bidangnya. Apalagi untuk zaman yang serba teknologi sekarang ini, seorang guru harus senantiasa mau mengupdate ilmunya, agar ia tidak dijuluki sosok guru yang gaptek alias gagap teknologi. Lebih daripada itu, seorang guru yang mulia adalah guru yang berhasil mendidik dirinya terlebih dahulu. Sebelum ia terjun mendidik orang lain. Subhahannallah, sungguh mulianya profesi ini.
Guru yang sukses bukan hanya guru yang mendapatkan gaji yang besar, tunjangan profesi, atau segudang prestasi dan sanjungan saja, tetapi guru yang sukses adalah seorang guru yang mampu mengubah anak muridnya memiliki akhlak, karakter dan perilaku yang baik.  Jika kita mau bercermin dari Rasulullah, beliau selalu mengajarkan kepada umatnya tentang tauhid kepada Allah dan akhlak yang baik. Baginda Nabi Muhammad SAW tidak pernah berkata kasar terhadap anak didik beliau dalam mengajar, beliau selalu berbicara lemah lembut dan tegas. Sebagai guru terbaik, baginda Rasulullah merupakan tauladan sepanjang masa hingga hari kiamat kelak. Golongan sahabat beliau dikenal sebagai orang yang hebat karena tidak lepas pengaruhnya dari pola didik yang telah diajarkan Baginda Rasul. Rasulullah juga selalu membiasakan berdoa untuk umatnya, oleh karena itu kita sebagai guru hendaknya juga senantiasa mendoakan dan menyayangi anak murid kita.  Terlebih lagi kepada siswa yang memerlukan bimbingan khusus dan pencapaian kompetensinya rendah. Dengan ilmu yang diperoleh, kita perlu memperbaiki mental, akhlak dan tingkah laku anak didik kita agar kelak menjadi generasi yang kuat, cerdas dan berakhlakul karimah. Untuk seluruh para guru, semoga amal dan jasamu dihitung sebagai ibadah dan mendapat kedudukan yang tinggi kelak di syurganya Allah…

Ditulis oleh; Delta Nia, S.Pd, M.Pd

                        Guru SDIT Al Ittihad Rumbai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Pendidikan

KURIKULUM 2013 MENDORONG GURU UNTUK KREATIF DALAM MENGHIAS KELAS Oleh: Delta Nia Guru Kelas  di SDIT Al Ittihad Rumbai             Kelas yang indah dan nyaman adalah idaman bagi setiap guru dan siswa. Bahkan orangtua maupun wali muridpun tentu akan senang dan bahagia jika anak-anaknya berada di kelas yang nyaman, bersih dan indah. Kelas yang indah dan bersih tentulah sangat dibutuhkan, apalagi bagi guru-guru kelas yang terlibat di dalamnya. Kadangkala, sebuah kelas yang nyaman, tidak terlepas pengaruhnya dari campur tangan guru kelasnya. Guru kelas yang kreatif dan inovatif senantiasa berusaha mencari solusi apa saja, dan bagaimana caranya supaya dapat menciptakan sebuah kelas yang nyaman, yang tentu saja disukai oleh siswa-siswanya.             Munculnya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, telah mendorong para guru untuk mulai memikirkan cara pengaplik...

KPI SEKOLAH

Apakah itu KPI? Dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah di Indonesia, barangkali KPI adalah sebuah istilah yang belum begitu popular. KPI adalah Key Performance Index , yaitu sebuah sistim yang sistematik untuk mencapai tujuan atau prestasi yang terukur yang bertujuan melihat kinerja seseorang atau organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Bagi sebuah sekolah atau lembaga pendidikan KPI menjadi ukuran untuk menentukan hasil dan tujuan dalam mencapai visi dan misi sekolah. Langkah sistematik dalam sebuah KPI dimulai pertama-tama dengan mereview kembali masalah yang terjadi melihat dari data-data. Selanjutnya mencari dan menetapkan masalah berdasarkan prioritas. Menganalisa masing-masing masalah dengan RCA (root cause analize) menggunakan 5W atau why-why analisis. Setelah masalah ditemukan baru kita dapat menentukan cara penyelesaiannya. Selanjutnya dilaksanakan dengan hasil berupa target dan tujuan yang dapat diukur. Tujuan dari KPI bagi sekolah atau lem...

MERAJUT ACARA PERPISAHAN YANG BERMAKNA

Acara perpisahan sudah menjadi salah satu budaya di sekolah. Mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), sekolah di negeri ini selalu mengadakan acara perpisahan. Jika kita amati, sebagian besar sekolah tersebut, mengisi acara perpisahan untuk siswanya dengan hiasan panggung yang gemerlap, menyewa gedung yang mahal, atau dengan istilah yang modern yaitu Gathering Together dan sebagainya. Setelah itu, penampilan siswapun diadakan, dan mereka yang memiliki bakat dalam menyanyi, menari maupun pidato semua bisa tampil di ajang tersebut. Bahkan, sebagian besar siswa-siswa di SMA dan SMP tersebut kadang  merayakan hari perpisahannya dengan corat-coret baju, berkonvoi ria di jalan raya, yang mengakibatkan para pengendara sangat terganggu dengan ulah mereka. Demikianlah fenomena yang sering kita jumpai. Apakah dengan acara perpisahan tersebut sebagai wujud rasa syukur mereka, karena telah berhasil ...