Langsung ke konten utama

MENJADIKAN RASULULLAH TOKOH PANUTAN





Jika kita bertanya kepada anak didik kita siapa yang mereka kagumi, umumnya sebagian besar anak belum bisa menjawab dengan pasti tokoh yang diidolakannya. Syukur jika mereka segera menjawab salah satu dari kedua orang tuanya, atau justru tidak tahu jawabannya. Sebagian besar anak-anak zaman kini kalau ditanya siapa artis idola mereka, mereka cepat bisa menjawabnya. Bagaimana tidak..? Hampir 90% tayangan televisi, koran maupun media masa menyajikan acara-acara yang bernuansa hiburan saja, seperti perlombaan nyanyi-nyanyian, tari-tarian, drama, lolucon dan lain-lain yang manfaatnya masih sangat sedikit kita rasakan. Fenomena apa yang sebenarnya terjadi pada anak-anak kita?, khususnya anak-anak Indonesia yang mayoritas muslim. Mengapa mereka lebih akrab dan kenal dengan tokoh-tokoh kartun, cerita-cerita dongeng, atau tokoh-tokoh yang sering mereka lihat di televisi, atau di buku-buku cerita. Namun ketika ditanya soal Nabi mereka, mereka belum bisa menceritakan secara detail, padahal sangat banyak kisah menarik yang bisa dikenalkan melalui para Nabi dan Rasul yang telah dijadikan Allah sebagai manusia pilihan di muka bumi ini.
Melalui, pembelajaran mengenai pahlawan, yang terdapat  pada pembelajaran kelas 4 tema 6 kurikulum 2013 di sekolah dasar memberikan peluang segar bagi para pendidik dalam usaha menanamkan karakter anak didik kita. Melalui pembelajaran ini kita bisa dengan kreatif mengenalkan lebih mendalam tentang kehidupan Rasul kita, Muhammad SAW. Rasulullah adalah juga seorang tokoh pahlawan yang abadi sepanjang zaman. Michael Hart dalam bukunya bertajuk ‘The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History’ telah menempatkan Nabi Muhammad saw sebagai tokoh nomor 1 yang paling berpengaruh sepanjang sejarah, dan hanya menempatkan Nabi Isa as (Yesus Kristus) di urutan ketiga. Beliau menyatakan bahwa tokoh Rasulullah berada di urutan nomor satu sebagai tokoh yang paling berpengaruh di seluruh jagat raya. Berikut tulisan Michael Hart (sumber: Muhammad, blogspot.com)
    “Jatuhnya pilihan saya kepada Muhammad [s.a.w.] dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Muhammad [s.a.w.] satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi”.
            Subhannallah, Inilah saatnya kita sebagai pendidik memperbaiki pandangan anak-anak kita, mulai detik ini mari kita mulai mengenalkan lebih dekat tokoh yang sangat dikagumi, dihormati dan disantuni oleh berbagai kalangan ini, bahkan oleh pihak non muslim sekalipun, Model pembelajaran tematik integrated salah satu model yang mampu menjawab tantangan ini, karena dengan menanamkan nilai-nilai keterpaduan dalam pembelajaran, bisa membangun akhlak dan budi pekerti siswa melalui pendalaman materi yang sesuai dengan kaedah-kaedah keilmuwan islam. Terutama bagi siswa yang berada di bawah naungan sekolah-sekolah Islam.
Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(Al-Ahzab: 21)
Rasulullah SAW hidup di dunia ini selama 63 tahun. Beliau diangkat sebagai Rasul sejak usia 
40 tahun. Berarti kehidupan beliau sebagai seorang Rasul hanya sekitar 23 tahun dari keseluruhan 63 tahun usia beliau. Kebanyakan dari kita menyoroti kehidupan Rasulullah setelah beliau diangkat menjadi Rasul. Padahal, Allah menyuruh kita untuk menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan tidak dibatasi oleh apapun. Bukankah kemuliaan akhlak Rasulullah SAW sudah diakui oleh kaumnya jauh sebelum beliau diangkat sebagai Rasul, sehingga kaumnya menjuluki beliau sebagai Al-Amin (yang terpercaya)?
Mari kita jadikan Rasulullah sebagai panutan serta suri tauladan dalam segala aspek kehidupan kita. Mari kita dekatkan sosok Rasulullah kepada anak didik kita, yang kelak menjadi generasi penerus bangsa ini. Dalam 63 tahun kehidupan beliau, beliau pernah manjadi seorang yang kaya raya sehingga bisa menjadi panutan bagi orang kaya bagaimana membelanjakan hartanya. Beliau juga pernah miskin, sehingga bisa menjadi panutan bagi manusia dalam menyikapi kemiskinan. Beliau juga pernah menjadi seorang pemimpin, sehingga bisa menjadi acuan bagi seorang pemimpin bagaimana memimpin rakyatnya dengan adil. Beliau juga pernah menjadi guru, yang mengajarkan ketauladanan kepada sahabat-sahabat beliau. Selain itu, Yanisalfian dalam blognya menyatakan bahwa buku “Rahasia Bisnis Rasulullah” yang ditulis oleh Prof. Laode Kamaluddin Ph.D mencoba menyoroti kehidupan Rasulullah sebagai seorang businessman. Buku ini menfokuskan pada kehidupan Rasulullah sebagai pebisnis ulung. Sehingga bisa jadi panutan bagi seorang pebisnis sebagaimana etika berbisnis.
Prof. Laode dengan sangat bagus mampu menangkap pesan-pesan di dalamnya dan merangkumnya dalam 12 Rahasia Bisnis Rasulullah: antara lain, menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga; Berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan; Pintar mempromosikan diri; Menggaji dan mengupah karyawan sebelum kering keringatnya; Mengutamakan sinergisme; Berbisnis dengan cinta; serta pandai bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada siapa saja.
Oleh sebab itu sudah saatnya kita sebagai pendidik, mulai mengarahkan anak-anak kita untuk mengenal lebih jauh tentang Nabi terakhir yang dikirim Allah kepada seluruh umat manusia ini, yaitu Rasul kita Muhammad SAW karena begitu mulianya akhak beliau. Sehingga beliaulah satu-satunya tokoh yang menjadi panutan bagi mereka, agar kelak merekapun dapat menauladani sikap dan akhlak Rasulullah SAW. Amin ya Robbal Alamin… .

Wallahu A’lam bishshowab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Pendidikan

KURIKULUM 2013 MENDORONG GURU UNTUK KREATIF DALAM MENGHIAS KELAS Oleh: Delta Nia Guru Kelas  di SDIT Al Ittihad Rumbai             Kelas yang indah dan nyaman adalah idaman bagi setiap guru dan siswa. Bahkan orangtua maupun wali muridpun tentu akan senang dan bahagia jika anak-anaknya berada di kelas yang nyaman, bersih dan indah. Kelas yang indah dan bersih tentulah sangat dibutuhkan, apalagi bagi guru-guru kelas yang terlibat di dalamnya. Kadangkala, sebuah kelas yang nyaman, tidak terlepas pengaruhnya dari campur tangan guru kelasnya. Guru kelas yang kreatif dan inovatif senantiasa berusaha mencari solusi apa saja, dan bagaimana caranya supaya dapat menciptakan sebuah kelas yang nyaman, yang tentu saja disukai oleh siswa-siswanya.             Munculnya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, telah mendorong para guru untuk mulai memikirkan cara pengaplik...

KPI SEKOLAH

Apakah itu KPI? Dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah di Indonesia, barangkali KPI adalah sebuah istilah yang belum begitu popular. KPI adalah Key Performance Index , yaitu sebuah sistim yang sistematik untuk mencapai tujuan atau prestasi yang terukur yang bertujuan melihat kinerja seseorang atau organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Bagi sebuah sekolah atau lembaga pendidikan KPI menjadi ukuran untuk menentukan hasil dan tujuan dalam mencapai visi dan misi sekolah. Langkah sistematik dalam sebuah KPI dimulai pertama-tama dengan mereview kembali masalah yang terjadi melihat dari data-data. Selanjutnya mencari dan menetapkan masalah berdasarkan prioritas. Menganalisa masing-masing masalah dengan RCA (root cause analize) menggunakan 5W atau why-why analisis. Setelah masalah ditemukan baru kita dapat menentukan cara penyelesaiannya. Selanjutnya dilaksanakan dengan hasil berupa target dan tujuan yang dapat diukur. Tujuan dari KPI bagi sekolah atau lem...

MERAJUT ACARA PERPISAHAN YANG BERMAKNA

Acara perpisahan sudah menjadi salah satu budaya di sekolah. Mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), sekolah di negeri ini selalu mengadakan acara perpisahan. Jika kita amati, sebagian besar sekolah tersebut, mengisi acara perpisahan untuk siswanya dengan hiasan panggung yang gemerlap, menyewa gedung yang mahal, atau dengan istilah yang modern yaitu Gathering Together dan sebagainya. Setelah itu, penampilan siswapun diadakan, dan mereka yang memiliki bakat dalam menyanyi, menari maupun pidato semua bisa tampil di ajang tersebut. Bahkan, sebagian besar siswa-siswa di SMA dan SMP tersebut kadang  merayakan hari perpisahannya dengan corat-coret baju, berkonvoi ria di jalan raya, yang mengakibatkan para pengendara sangat terganggu dengan ulah mereka. Demikianlah fenomena yang sering kita jumpai. Apakah dengan acara perpisahan tersebut sebagai wujud rasa syukur mereka, karena telah berhasil ...