Menurut H.M. Sazli Nasution ada tiga hal yang dapat kita gali dari makna (arti penting) memperingati datangnya Tahun Baru Islam ini.
1) Melakukan Muhasabah yaitu perlunya melakukan muhasabah terhadap amal yang sudah kita lakukan. Hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Hasyrayat 18 : “Ya ayyuhallladzina amanuttaqulloha waltanzhur nafsum ma qaddamat lighadin wattaqulloha innalloha khobirum bima ta’maluun”.Artinya :”Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan (melakukan muhazabah) terhadap apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok/akhirat, (lighadin) sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan”.
2) Meneladani Sikap Rasulullah SAW Dan Para Sahabat
Makna yang ke-dua adalah dengan datangnya tahun baru Hijriah diharapkan kita mampu meneladani sikap Rasulullah dan para Sahabat.
Allah SWT berfirman dalam QS. AL-Anfal ayat 74 yang artinya : “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang-orang Muhajirin, mereka itulah orang-orang yang benar dan beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki atau nikmat yang mulia”. Lebih lanjut Sazli memaparkan bahwa bantuan kaum Anshor, penduduk Madinah ketika itu kepada kaum Muhajirin atau mereka yang berasal dari Mekah sungguh sangat besar dan mengharumkan, sesuai dengan catatan sejarah. Kaum Anshor rela menerima dan menyediakan tempat tinggal. Bahkan ada yang membagi dua hartanya. Separuh buat dirinya dan separuh lagi buat teman barunya. Padahal yang menumpang di rumahnya bukanlah sanak family mereka. Tidak ada pertalian senasab atau seketurunan. Namun ukhuwah Islamiyahlah, ukhuwah seaqidah, ukuran tertinggi yang mengikat teguh persaudaraan diantara mereka. Inilah suatu fenomena, suatu fakta kehidupan yang harus kita contoh dan kita teladani dalam masa kejayaan zaman Rasulullah dan para sahabat.. Yakni senantiasa terus meningkatkan persaudaraan sesama muslim dimanapun kita berada. Jika saudara kita bahagia, kita ikut merasa bahagia, bukan sebaliknya. Sebaliknya jika saudara kita mengalami kesusahan atau musibah, kita segera memberikan pertolongan dan mendoakannya agar segera terlepas dari kesulitannya dan diberi kemudahan oleh Allah. . Sikap seperti ini sejalan dengan Firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 71 yang artinya : “Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan berkewajiban saling tolong-menolong. Mereka melaksanakan amal makruf nahi mungkar, mendirikan sholat, membayar zakat dan taat kepada Allah dan rasulNya. Mereka itulah yang akan diberi rahmat oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bikajsana”.
3) Hijrah Dan Memperbaharui Niat
Makna penting yang ketiga, memperingati Tahun Baru Islam hendaklah menyadarkan kita untuk berhijrah dari segala hal yang buruk kepada hal yang baik. Dari kesesatan kepada jalan yang lurus, memperbaiki kesalahan untuk meraih masa depan yang lebih baik lagi.
Semoga dengan datangnya bulan baru, tahun baru 1 Muharram justru lebih mendekatkan kita kepada yang Maha Penyayang yaitu Allah SWT, mempererat tali persaudaraan diantara kita, agar kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat senantiasa mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin ya Robbal Alamin...
Komentar
Posting Komentar